Colours of Indonesia

 

Colours of Indonesia adalah Sebuah Gerakan untuk Menguak Keindahan PIGMEN BUMI Melalui Karya Seni.

Mungkin selama ini kita kurang  menyadari ada keindahan dan keajaiban  tersembunyi  di bawah telapak kaki kita berpijak. Mungkin pula sebuah pengabaian karena kita lebih terpukau oleh hal-hal kasat mata yang ada di sekeliling atau di atas kita. Tanpa keingintahuan yang lebih dalam dan kepekaan, mungkin kemegahan warna-warni pelangi bumi ini tak akan terkuak. Colours of Indonesia, adalah gerakan yang mengajak kita untuk menguak keindahan dan kekayaan pigmen bumi (tanah dan batuan) melalui instrumen seni.

Bagaimana kita bisa mengetahui rupa pigmen bumi ini? Modal yang digunakan adalah memaksimalkan kepekaan indera penglihatan kita ketika bepergian ke  alam terbuka. Di pinggiran sungai, danau dan pantai, di bukit-bukit, di lereng gunung, di hutan, di sekitaran air terjun banyak terdapat sumber pigmen bumi.

Ketika gerakan ini dimulai, pandemi menerpa dunia. Indonesia pun terkena imbasnya hingga semua kegiatan lebih banyak dilakukan di rumah. Satu-satunya bepergian terbaik adalah ke alam terbuka, mendapat sinar matahari yang berlimpah dan udara yang bersih. Namun tentunya tidak bisa yang terlalu jauh dari sekitar tempat kita tinggal agar tidak menggunakan kendaraan umum yang memungkinkan bertemu dengan banyak orang.

Untuk itu saya mulai mengajak teman-teman di berbagai daerah untuk berkegiatan di alam terbuka, mencari batuan dan mengirimkan kepada saya. Beberapa teman tertarik dan mengirimkan batuan dari tempat sekitar mereka tinggal. Kumpulan batuan tersebut kemudian saya klasifikasi dan identifikasi kemudian dituangkan ke dalam Tabel Warna Alam Berbasis Pigmen Bumi/Mineral. Dari sekian banyak batuan dan tanah yang ada, baik dari hasil perburuan saya maupun dari kontribusi teman-teman, terkumpul 77 pigmen bumi. Tabel Warna Alam Berbasis Pigmen Bumi/Mineral ini saya persembahkan untuk 77 tahun Indonesia Merdeka dan diluncurkan bertepatan pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2022 di sebuah pameran kecil bertajuk Colours of Indonesia di sebuah tempat komunal/galeri seni/cafe : 0251 Societeit Bogor. Para kontributor pigmen batuan dan sobat Colours of Indonesia menerima kenang-kenangan berupa print 77 Pigmen Bumi/Mineral di kain ukuran 40x 40 cm. Bisa dilihat di IG @colours_of_indonesia_. 

Ini hanya langkah kecil  saya untuk mengenalkan kembali kekayaan sumber pewarnaan yang berasal dari kekayaan geodiversitas kita. Sejarah membuktikan jejak penggunaan pigmen bumi dalam keseharian dan karya seni di Nusantara telah ada sejak masa pra sejarah. Bila selama ini kita mengenal sumber pewarnaan dari kekayaan biodiversity, kini saatnya untuk menguak kekayaan geodiversity yaitu pigmen bumi/mineral menjadi sumber pewarnaan. Belum lama, 22 November 2021 lalu, UNESCO baru saja menetapkan tanggal 6 Oktober sebagai World Geodiversity Day. Ini merupakan tonggak bersejarah dan pengakuan akan sumbangsih kekayaan geodiversity membawa banyak manfaat bagi banyak aspek dalam kehidupan manusia di bumi. Juga menjadi kebanggaan bagi kita, karena Indonesia memiliki banyak Taman Bumi (Geopark) dan 7 (tujuh diantaranya telah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Global Geopark yang menyimpan kekayaan warisan geologi dimana di dalamnya terdapat kekayaan dan keindahan pigmen bumi, ragam ekosistem dan keunikan serta kelangkaan biodiversitas. Ditambah lagi dengan kekayaan tradisi dan budaya dengan intangible heritage-nya yang terdapat di sekitaran Geopark dimana semuanya harus dijaga dan dilestarikan. Oleh karenanya Geopark tidak hanya berhubungan dengan geologi tetapi juga ekologi, arkeologi, sejarah dan anthropologi serta bidang ilmu lainnya. Beberapa geopark kita yaitu geopark Gunung Sewu Yogyakarta, Gunung Batur Bali, Gunung Rinjani Lombok NTB, Ciletuh Sukabumi, Kaldera Toba Sumatera Utara, Belitong, Kepulauan Bangka Belitung dan Pegunungan kapur Maros Pangkep Sulawesi Selatan memenuhi batasan yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai tempat pendidikan, keilmuan dan kebudayaan. 

Nah, ayo mengenal pigmen bumi! Ikuti program Walk for Pigment dari gerakan Colours of Indonesia mulai 2023 mendatang,





Print Colours of Indonesia di Kp Bena, perkampungan megalitik di 
Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur
(foto dari Bpk Heru Prasetya)


Comments

Popular Posts